SGI News Blora, 27 Agustus 2025 Bertempat di pendopo DPRD Kabupaten Blora, Rabu (27/8/2025) pukul 14.00 hingga 16.15 WIB, DPRD Kab. Blora menggelar audiensi terkait permasalahan kerja sama antara PT. Agro Nusantara Tani Milenial (PT. ANTaM) dengan BUMDes.
Acara ini dihadiri sekitar 100 peserta dari berbagai pihak terkait diantaranya ketua komisi A DPRD Kab. Blora H. Supardi, Praja Kab. Blora Bpk. Agung Heri Susanto, Praja kecamatan Cepu yang di wakili Kades Kapuan Kec. Cepu, Aliansi Peduli BUMDes Blora, jajaran pengurus PT. ANTaM, kelompok petani Wono Mitra Sejahtera Mendenrejo, Dinas PMD, serta pihak-pihak terkait lainnya.
Audiensi membahas program Gerakan Menanam Anti Rugi (GeMAR) yang dimulai di Kabupaten Blora oleh PT. ANTaM bersama Kementrian Desa, Program ini bertujuan mendorong sektor pertanian desa berbasis kemitraan, di mana PT. ANTaM menjadi salah satu mitra yang membawa inovasi dan dukungan nyata bagi petani.
Sejak hadir di Blora, PT. ANTaM telah menggandeng 107 petani, yang terdiri dari petani hutan dan petani sawah dengan total luasan lahan 154 hektar, yang tersebar di beberapa kecamatan di Kab. Blora. Banyak petani mengaku terbantu, terutama dalam hal permodalan, penyediaan pupuk dan pendampingan.
Akan tetapi seiring dengan perjalanan program GeMAR ini, muncul Aliansi Masyarakat Peduli BUMDes Blora yang menyebabkan perbedaan pemahaman dan pandangan dari berbagai kalangan.
Membuka debat dalam audiensi, diawali oleh pemohon yaitu perwakilan dari Aliansi Masyarakat Peduli BUMDes Bpk. Handoko memepertanyakan terkait latar belakang PT. ANTaM, legalitasnya, juga bentuk kerjasamanya dengan BUMDes yang notabene itu adalah materi inti dari pertemuan audiensi ini.
Exy Wijaya atau yang lebih dikenal dengan nama Exy crott salah seorang aktivis Front Blora Selatan (FBS) pada awal audiensi menyampaikan pernyataannya bahwa "Perlu digaris bawahi bahwa audiensi ini lebih bertujuan untuk membuka pemahaman tentang visi misi PT. ANTaM point nya apa, input output nya apa dan Goal nya seperti apa. Jangan melulu memperdebatkan atau membicarakan soal angka saja." tuturnya.
Mulgiyanto, Ketua LSM Rejo Semut Ireng Blora, dalam audiensi juga menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran PT ANTaM. “Kami berterima kasih dengan hadirnya PT. ANTaM di Blora ini karena sangat membantu petani, ditengah sulitnya kami mendapatkan pupuk. PT. ANTaM ini membuka peluang buat kami khusunya petani hutan." ungkapnya.
Perwakilan Ketua Praja Kec. Cepu yang diwakili Kepala Desa Kapuan juga memberikan statement "Kami ini bukan tidak mau bekerjasama dengan PT. ANTaM, program ini bagus sekali hanya saja kami sebagai kepala desa itu masih ngambang dan ragu. Ini regulasinya seperti apa, pertanggungjawabnnya nanti bagaimana, payung hukumnya seperti apa. Jangan nanti belakngnya kami sebagai kepala desa terkena masalah hukum terkait kerjasama ini karena keterbatasan pemahaman kami." tuturnya.
Audiensi ini menjadi momentum penting untuk memperjelas posisi dan peran masing-masing pihak, agar program pertanian di Blora dapat berjalan harmonis serta benar-benar berpihak pada kesejahteraan petani.
Ketua Praja Kab. Blora Bpk. Agung Heri Susanto memberikan closing statement bahwa "Kita akan diskusikan lagi nanti di kesempatan berikutnya, kami sudah duduk bareng dengan Kementerian Desa membahas masalah ini, bahwa program baik, diiringi dengan niat baik, semoga hasilnya juga baik." pungkasnya.
Menutup audiensi, Ketua Komisi A DPRD Blora, H. Supardi, menegaskan bahwa kerja sama antara BUMDes dengan PT. ANTaM ini tidak bersifat memaksa dan tidak ada paksaan. “Silakan bagi petani yang sudah bekerja sama untuk melanjutkan kerjasamanya dengan PT. ANTaM. Untuk BUMDes kalau bisa jangan bekerjasama dulu, karena belum jelas regulasinya nanti kita bahas dulu dengan pihak terkait. PT. ANTaM ini hadir dengan niat membantu, dan tidak ada unsur memaksa,” tegasnya.
Senada dengan hal ini, setelah selesai audiensi Hadi Kusmanto (Mondol), ketua kelompok tani Wono Mitra Sejahtera Mendenrejo menyampaikan pengalamannya. “Sejak BUMDes berdiri tahun 2016, baru kali ini muncul yang namanya Aliansi Masyarakat Peduli BUMDes dan sepertinya belum pernah memberikan kontribusi apa-apa kepada BUMDes dlm bentuk bantuan langsung atau yang lainnya. Ya baru kali ini dengan PT. ANTaM, kami kelompok tani benar-benar merasa terbantu,” ujarnya.
Menyikapi peryataan terkait latar belakang berdirinya Aliansi Masyarakat Peduli BUMDes, Bpk. Handoko selaku perwakilan dari Aliansi menyatakan "Mohon maaf mas terkait Aliansi ini sifatnya urgentatif jadi kami ini terdiri dari beberapa organisasi, kami sepakat untuk menyampaikan materi ini dan sdh kami sampaikan di dalam audiensi tadi." pungkasnya.
Bpk. Cepi selaku Humas PT. ANTaM berharap program GeMAR ini dapat diterima baik oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. "Harapan kami sama seperti yang diharapkan oleh Direktur Utama PT. ANTaM Bpk. Andi Restu Wibowo selaku penggagas dan founder program GeMAR. Kita sudah mendengar dan melihat bagaimana susahnya para petani utk mendapatkan pupuk, gagal panen yg disebabkan oleh hama, sehingga mereka terbebani karena menumpuk hutang. Dengan program dari PT. ANTaM ini keresahan petani terjawab meski banyak pihak dengan kepentingan-kepentingan yang tidak jelas menentang program ini berjalan di kab. Blora. Kami tetap konsisten membina petani yang sudah bergabung untuk menuju sukses dan mapan.
Kami juga sepakat utk mengembangkan program ini untuk lebih besar di Kabupaten lain. Sudah banyak kelompok-kelompok tani dan organisasi kemasyarakatan yang menyambut program ini dgn antusias. Semoga dapat terwujud kemaslahatan petani dan tumbuhnya petani melenial di nusantara." pungkasnya. (Edy).

