Probolinggo,SGI. Komitmen Pemerintah Kota Probolinggo untuk mendorong masyarakat stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) terus dilakukan. Seperti yang terlihat pada Senin (29/7) pagi, Penjabat Wali Kota Nurkholis menghadiri agenda Kick Off Open Defecation Free (ODF) Menuju Sanitasi Aman Berkelanjutan dan Inklusif di RT 4 RW 2 Kelurahan Kedunggaleng. Yakni, meresmikan pembangunan jamban dan tangki septik individu di salah satu rumah warga penerima bantuan.
Disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Nurkholis, dirinya yakin hingga akhir tahun 2024 seluruh masyarakat Kota Probolinggo telah memiliki akses sanitasi yang aman. Sebab, program ini telah didukung oleh Kementerian PUPR, Baznas serta Korpri Kota Probolinggo. “Ternyata Dinas PU ini sudah dianggarkan yang bersumber dari 2 mata anggaran dan sisanya dari Ketua Korpri kemudian dibantu Baznas, Alhamdulillah, Insya Allah tahun ini kita sudah ODF,” jelas Nurkholis.
Diketahui program pembangunan sanitasi yang salah satunya dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sanitasi Kementerian PUPR tersebut menggandeng 3 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai pelaksana lapangan. Yakni KSM Makmur Sejahtera dari Kelurahan Kedunggaleng, KSM Jelo Sejahtera dari Kelurahan Jrebeng Lor dan KSM Karya Bersama dari Kelurahan Kademangan. Penjabat wali kota berpesan, supaya tidak hanya pembangunan fisik sanitasi saja namun edukasi juga perlu diberikan kepada masyarakat agar tidak lagi buang air besar sembarangan.
“Selain pembangunan fisik yang akan kita kerjakan barangkali pemahaman kepada masyarakat untuk sadar dan tidak buang air besar sembarangan itu juga penting,” pesan Nurkholis kepada perwakilan KSM dan masyarakat yang hadir.
Menegaskan komitmen penjabat wali kota, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan & Kawasan Pemukiman (PUPR PKP) Setiorini Sayekti mengatakan untuk program ODF tahun ini ditargetkan terbangun prasarana sanitasi sebanyak 285 unit.
“Sesuai dengan hasil validasi dari tim verifikator Provinsi Jawa Timur bahwa nanti itu harus harus terbangun 285 unit jamban, dalam hal ini adalah sesuai dengan standar sebagai jamban yang aman dan sehat, kemudian ini untuk mencapai ODF 100%, dalam artian semua sudah buang air besar dengan cara yang sehat,” terang Kadis Setiorini.
Secara keseluruhan, pembangunan sanitasi aman di Kota Probolinggo ini berasal dari berbagai sumber pendanaan. Diantaranya, dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Sanitasi Kementerian PUPR senilai Rp 1,3 milyar, dari dana Inpres Sanitasi senilai Rp 1,4 milyar. Berikutnya, dari Baznas Kota Probolinggo senilai Rp 480 juta serta dari Korpri Kota Probolinggo senilai Rp 200 juta.
Ditemu di sela acara, Ketua KSM Makmur Sejahtera Pahing, mengakui bahwa sebelumnya masyarakat di wilayahnya terbiasa buang air besar di sungai. Oleh karena itu, dengan hadirnya program pembangunan sanitasi ini, warga Kelurahan Kedunggaleng bisa hidup lebih bersih dan sehat. “Dengan adanya pembangunan ini, masyarakat tahu bahwa kebersihan itu diutamakan, karena kalau kebersihan tidak diutamakan takut kotoran dan penyakit menular ke orang lain,” terang Pahing yang juga menjelaskan KSM Kelurahan Kedunggaleng mendapat alokasi pembangunan 50 unit jamban dan tangki septik dengan total biaya Rp 400 juta.
Acara kick off ODF pagi itu dilanjutkan dengan seremoni pemasangan jamban dan penimbunan tangki septik oleh Penjabat Wali Kota Nurkholis. Turut hadir di lokasi acara Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Inspektur Kota Probolinggo, perwakilan kepala perangkat daerah, para camat serta lurah terkait. (har).