Probolinggo,SGI. Adanya program paket pengadaan swakelola tahun 2021 oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Probolinggo patut dipertanyakan, pasalnya disinyalir paket/pengadaan secara swakelola ini menjadi program yang terindikasi dimainkan oleh instansi tersebut.
Hal ini seperti diungkapkan Ketua DPC Garuda Muda Profesional Jaringan Mitra Negara (GM Projamin) Probolinggo, Hari Abdul Hamid yang akrab di sapa Rolex. Menurutnya program paket kegiatan pengadaan yang dikemas secara swakelola tahun 2021 dengan anggaran kurang lebih 100 Milyar diduga sarat dengan aroma penyimpangan.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Rolex ini menambahkan jika paket yang dimaksud mencakup 700 kegiatan atau paket. Ironisnya Projamin mengendus adanya penyimpangan dalam pelaksanaan program tersebut yang mengarah pada ranah korupsi dilingkup Dinas Kesehatan setempat.
Dijelaskan oleh Rolex, bahwa program tersebut terindikasi ada beberapa item yang patut ditelusuri lebih jauh. GM Projamin menyimpulkan diantara dugaan ketimpangan dan penyelewengan dalam pengadaan/paket ini adanya tumpang tindih alias ganda. Kemudian disinyalir ada paket kegiatan yang fiktif dan paket kegiatan diduga kuat ada yang tidak jelas peruntukannya.
Info yang berhasil dihimpun oleh wartawan media ini menemukan bahwa GM Projamin dalam menguak dugaan penyelewengan anggaran untuk hal tersebut dengan melakukan investigasi dilingkup Dinas Kesehatan kabupaten Probolinggo mulai awal Januari hingga Mei 2023 dan menemukan dugaan penyimpangan yang dimaksud. Terhadap adanya temuan tersebut, GM Projamin selain akan menelaah lebih jauh, dan jika dianggap memenuhi unsur korupsi didalamnya, maka pihaknya akan menindaklanjutinya dengan pelaporan ke Aparat Penegak Hukum.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Probolinggo, dr Shodiq Tjahjono M.MKes saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, sampai berita ini naik ternyata belum bisa ditemui mengingat yang bersangkutan ada giat berkunjung ke sejumlah Puskesmas dikabupaten Probolinggo. (tim).