Jember.SGI. Warga Nelayan Puger yang terbentuk di Asosiasi Nelayan Sinar Terang menggelar aksi penyampaian pendapat di muka umum, bertempat di halaman depan kantor UPT Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur, Jumat 10/02/2023.
Ada enam tuntutan warga yang di sampaikan dalam orasinya yaitu :
1. Evaluasi ulang proyek Revitalisasi Pelabuhan Puger.
2. Libatkan Nelayan Lokal Puger dalam melakukan perencanaan kedepan.
3. Kondusifitas dan Keamanan nelayan dalam aktivitas menjadi dasar utama dalam pengambilan kebijakan ke depan.
4. Kembalikan lagi kondisi kolam labuh puger menjadi seperti semula.
5. Jatmiko segera angkat kaki dari pelabuhan perikanan puger karena telah membuat kurang kondusif kondisi Kamtibmas nelayan puger.
6. Dalam pelaksanaan penyampaian pendapat ini kami ingin ditemui langsung oleh pihak perikanan provinsi Jawa Timur dan apabila pihak dinas perikanan tidak menemui kami maka aksi ini akan berlanjut dengan massa yang lebih besar lagi.
Khoirul Rohman selaku pembina Asosiasi Nelayan Sinar Terang saat di temui awak media menjelaskan, tujuan pokok permasalahan ini adalah kita menyampaikan apa yang selama ini menjadi aspirasi bagi kami harus disampaikan.
Karena ada beberapa proyek Revitalisasi Pelabuhan Puger ada yang terdampak langsung pada nelayan salah satunya hilangnya kolam labuh untuk tempat sandar, kedua, dalam pelaksanaan proyek itu juga berdampak ada kapal tenggelam, hanyut dan ada juga masyarakat yang kena limbah dari proyek tersebut," jelas Khoirul.
Sebenarnya masyarakat Puger itu baik tidak ujuk ujuk demo akan tetapi kami sudah mediasi 7 kali namun tidak ada tanggapan sama sekali dari dinas dan hari ini sesuai hasil mediasi tadi bahwa pak Sujatmiko akan mengevaluasi ulang yang sekiranya proyek tersebut berdampak pada nelayan tidak di lanjutkan," terangnya.
Di tempat terpisah Sujatmiko selaku kepala pelabuhan UPT Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jatim mengatakan, kami menerima keluhan dan aspirasi masyarakat nelayan puger terkait proyek pembangunan dermaga, jadi ada beberapa warga nelayan yang merasa terdampak.
Akan tetapi yang jelas pembangunan ini melalui kajian sangat panjang dan itu dilakukan oleh ahli sehingga tidak serta merta seperti ini.
Untuk kedepannya kita berharap pada nelayan di puger ini ayolah bersama sama duduk bareng berdiskusi mencari jalan yang terbaik," pungkasnya.(h/r).