Jember,SGI. Untuk menjaga dan Melestarikan budaya Nenek Moyang, paguyupan merpati menggelar acara arisan dengan melepas kurang lebih 17 ribu ekor merpati, bertempat di dusun Gondangrejo desa Cakru Kecamatan Kencong, Jember, Sabtu 18/03/2023, diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah.
menjadi salah satu perhatian tokoh pemudi, Septian Putri Nindiasari, SH asal desa Cakru. ini merupakan Salah satu budaya yang populer dan hampir punah di Kabupaten Jember, patut dilestarikan adalah waktu pelepasan burung merpati sangat bagus sekali.
Untuk itulah Putri turun secara langsung memberi support pada acara arisan burung merpati yang diadakan oleh paguyuban pecinta merpati di areal persawahan dusun Gondangrejo desa Cakru Kecamatan Kencong ini.
"Saya merasa terpanggil dan peduli untuk ikut melestarikan salah satu budaya tradisional yang digemari masyarakat Jember yaitu Tota'an burung merpati. Untuk itulah kami hadir di sini untuk memberikan support Tota'an merpati," ujarnya usai acara yang berlangsung meriah.
wanita muda yang akrab dengan sapaan Mbak Putri ini, acara Tota'an merpati tersebut diikuti oleh puluhan peserta pemilik merpati dari berbagai daerah di Jember dan bahkan dari luar kota.
"Pesertanya ada yang berasal dari desa Cakru, kecamatan Kencong, Gumukmas, Tanggul, dan dari desa lain di Jember. Selain itu juga dihadiri peserta dari Lumajang, Tempeh, Pasirian. Jumlah merpati yang di Totak atau dilepaskan secara bersama-sama berjumlah sekitar 17 ribu ekor," ujarnya.
Mbak Putri merasa heran dan takjub melihat budaya ini, pesertanya membludak dan ratusan masyarakat cukup antusias menyaksikan pelepasan merpati meskipun harus berpanas-panas di bawah terik matahari.
"Pesertanya (pemilik burung) tidak hanya didominasi oleh kaum lelaki, tetapi juga diikuti oleh beberapa perempuan. Unik dan menarik, patut untuk dilestarikan sebagai salah satu budaya tradisional untuk destinasi wisata di Kabupaten Jember," pungkas mbak Putri sambil tersenyum. (h/r).