Empat Hal Pembahasan Pokok Rakor PKS di Bulan Februari

 

Probolinggo.SGI.  Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial (PKS) yang merupakan agenda bulanan Pemerintah Kota Probolinggo bersama Forkopimda dilaksanakan Senin (28/2), bertempat di Ruang Command Center, Kantor Wali Kota Probolinggo. Rakor PKS ini membahas hal-hal yang terjadi di wilayah Kota Probolinggo selama sebulan terakhir.

Di bulan Februari ini, terdapat empat hal yang menjadi pembahasan pokok. Seperti disampaikan dalam sambutan wali kota yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, situasi dan kondisi Kota Probolinggo terpantau aman dan kondusif.

“Hal ini tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang baik semua kompenen masyarakat pemerintah daerah, forkopimda, aparat keamanan, TNI/POLRI, tokoh agama, tokoh masyarakat, maupun elemen lainnya. Terima kasih untuk seluruh elemen masyarakat yang turut menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Probolinggo,” ucapnya.

Hal pertama yang dibahas oleh Mantan Kepala BKPSDM ini yakni kenaikan harga bahan pokok, khususnya beras dan minyak goreng. Mengantisipasi kelangkaan kedua bahan pokok tersebut, Pemkot dan Pemprov Jawa Timur pun bekerja sama mengadakan operasi pasar dengan jumlah yang sangat banyak.

Menghadapi bulan Ramadan, Gogol meminta kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus memonitor perkembangan ketersediaan bahan pokok. “Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan harga dan ketersediaan kelangkaan sembako yang dapat memicu keresahan masyarakat,” ungkapnya.

Selain itu, masih dalam suasana mendekati Ramadan, masyarakat masih memiliki kebiasaan menyalakan petasan, perlu adanya himbauan untuk tidak membuat, menyimpan, maupun menyalakan petasan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Sementara itu, keadaan cuaca yang masih terbilang ekstrem akhir-akhir ini juga menjadi fokus dalam rakor yang diadakan melalui luring dan daring ini. Berdasarkan siaran pers BMKG stasiun meterologi klas I Juanda, Sidoarjo bahwa Jawa Timur saat ini masih berada dalam puncak musim hujan dan kondisi dinamika atmosfer masih signifikan berpotensi menjadi cuaca ekstrem.

Kota Probolinggo juga berpotensi cuaca ekstrem yang mengakibatkan yang dapat terjadinya bencana antara lain genangan, banjir, banjir bandang, dan angin kencang. Kepala BPBD diminta untuk terus menginformasikan terkait update kondisi cuaca saat ini baik melalui radio Suara Kota, kanal media sosial, maupun jaringan informasi lainnya agar masyarakat dapat mengetahui sedini mungkin.

Selanjutnya untuk Perangkat Daerah terkait seperti DLH, Dinsos, dan DPUPR- Perkim agar supaya selalu mengikuti perkembangan akan terjadinya kemungkinan-kemungkinan bahaya yang dimaksud. Untuk itu, sebagai antisipasi angin kencang, puting beliung, supaya memantau tanaman-tanaman yang tinggi untuk diantisipasi agar jangan sampai menimbulkan bencana.

Selain antisipasi terjadinya bencana, cuaca esktrem juga akan memunculkan berbagai jenis penyakit yaitu seperti demam berdaerah. Masyarakat diimbau selalu menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan cara 3M+.

Pemilu yang akan berlangsung di tahun 2024 mendatang juga dibahas dalam rakor yang mengundang forkopimda, kepala perangkat daerah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat seluruh Kota Probolinggo ini. Tahapan pemilu saat ini ialah pemutakhiran data pemilih. “Oleh karena itu saya mengajak pada seluruh masyarakat untuk mensukseskan hajatan nasional tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu Kasat Intelkam Polres probolinggo Kota Iptu Gendut Wijayanto menambahkan, meskipun situasi Kota Probolinggo terbilang aman dan kondusif, namun harus tetap waspada terhadap kelompok-kelompok yang mungkin tidak tampak namun bisa memecah ideologi persatuan NKRI.

“Tiga pilar harus tetap harus memonitoring kegiatan-kegiatan dan harus selalu bekerja sama dengan ormas besar yakni NU dan Muhammadiyah agar terus mengimbau tokoh-tokohnya di lingkungan terkecilnya,” bebernya.

Dari segi sosial budaya, adanya kenakalan remaja di lingkungan sekolah seperti yang baru saja terjadi dan dapat digagalkan oleh pihak kepolisian. “Selain tiga pilar, peranan guru di sekolah dan wali murid mensosialisasikan tindakan-tindakan netral harus terus dilakukan,” sarannya.

Ditambahkan pula oleh Kasi Barang Bukti dari Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Yusuf Kurniawan bahwa menyambut bulan suci Ramadan akan terjadi peningkatan pencurian dengan kekerasan, maka diimbau untuk seluruh masyarakat harus meningkatkan kewaspadaannya pula. (har).

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال